UNIKNYA K.A…………..!!!
By : eL Fadhl.
Kereta Api memang merupakan salah satu alat transportasi di Indonesia yang termasuk katagori murah bagi yang kelas 3 (tiga). Hal itulah yang menjadikan kereta api banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, selain harganya yang tidak mahal-mahal amat tapi juga ada keunikan tersendiri yang ada dan terjadi dalam kereta api, bahkan ketika berdesak-desakan dalam gerbong kereta, banyak orang yang rela naik atau duduk di atas gerbong. Fenomena seperti ini banyak dijumpai di mana-mana, apalagi musim mudik ataupun arus balik liburan panjang dan perayaan-perayaan tertentu. Penumpang yang naik di atas gerbong kereta, pada dasarnya mereka membutuhkan sekali untuk segera sampai ke tujuan jadi mau tidak mau mereka harus naik ke atas gerbong karena terpaksa sebab fasilitas yang tersedia sudah tidak memungkinkan untuk dinikmati dengan nyaman. Walaupun seperti itu, ternyata banyak juga penumpang yang masih merasa ‘enjoi aja’ ketika naik di atas gerbong meski sebenarnya cukup membahayakan penumpang. Mereka yang enjoi merasa ada kenikmatan tersendiri yaitu untuk mengetes adrenalin pada dirinya, selain itu kalau naik ke atas gerbong meski gak bayarpun gak apa-apa sebab mana mungkin kondektur juga akan ikut naik ke atas gerbong untuk memriksa tiket.
Selain adanya penumpang yang naik di atas gerbong, ada juga keunikan lain yang bisa dilihat dan ditemui di dalam kereta api. Misalkan; banyaknya orang yang secara bergantian menawarkan barang dan jasa seperti banyak penjual nasi atupun camilan, pengamen, pembersih gerbong, dsb. Hal tersebutlah yang terkadang menjadikan tanpa terasa uang receh yang ada di kantong penumpang habis.
Tidak hanya seperti yang disebutkan di atas saja yang enjoi-enjoi saja, tapi juga ada yang bikin suasana panas dalam kereta. Logawa jurusan Jogjakarta Jember (7/3/08) pada gerbong tiga terjadi suatu kejadian perdebatan yang cukup sengit dan cukup menegangkan ketika seorang kondektur kereta mengecek ulang tiket penumpang (20.14WIB). hal ini berawal dari dua orang penumpang yang kebetulan perempuan asal jogjakarta yang terdapat pada gerbong tersebut ketahuan memanipulasi tiket dengan cara membeli tiket untuk turun di stasiun surabaya tapi masih tetap naik yang rencananya sampai ke jember. Waktu itu kondektor yang mendapati hal tersebut menarik uang 10.000 lagi ke penumpang tersebut untuk dibuatkan surat sebagai pengganti tiket sementara, akan tetapi penumpang tersebut justru marah-marah menyalahkan kondektur dan pelayanan kereta tersebut karena alasan mereka berdua, mereka udah bayar, sampai-sampai penumpang tersebut mengancam akan diberitahukan kepada wartawan-wartawan ”biar semua orang tau bahwa pelayanan kereta tersebut sangat jelek” ungkap salah seorang dari dua orang tersebut dengan nada tinggi dan tanpa merasa bersalah. Kemudian kondektur menyuruh kedua orang tersebut untuk menelfon stasiun kereta api jogjakarta untuk memastikan apakah kedua orang tersebut benar-benar telah membeli tiket untuk sampai ke jember. Akan tetapi kedua penumpang tersebut tidak melakukannya dan setelah itu mereka berdua disuruh keluar dulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada saat di stasiun probolinggo. Setelah itu baru ke dua orang penumpang tersebut membeli tiket lagi karena mereka sudah tidak dapat memberikan alasan lagi. Karena mereka berdua malu untuk kembali duduk di gerbong tiga tadi, kemudian mereka pindah ke gerbong lain.
”Padahal kondektur bermaksud baik dan untung saja kondektur tersebut sabar, yang saya khawatirkan tadi gimana seumpama kondektur tersebut marah dan memukul penumpang tadi karena omongan mereka yang menjelek-jelekkan kondektur tersebut. Siapa sih yang gak marah kalu dijelek-jelekkan di depan umum” ungkap salah seorang penumpang yang bernama rahwijo yang juga berusaha membantu menengahi ke dua penumpang tersebut dengan kondektur ketika berhenti di stasiun probolinggo. Fakta yang ada dan terjadi ini juga merupakan fenomena yang dapat di temui kapanpun di kereta. Itulah yang menjadikan kereta api Indonesia mempunyai keunikan.
Kereta Api memang merupakan salah satu alat transportasi di Indonesia yang termasuk katagori murah bagi yang kelas 3 (tiga). Hal itulah yang menjadikan kereta api banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, selain harganya yang tidak mahal-mahal amat tapi juga ada keunikan tersendiri yang ada dan terjadi dalam kereta api, bahkan ketika berdesak-desakan dalam gerbong kereta, banyak orang yang rela naik atau duduk di atas gerbong. Fenomena seperti ini banyak dijumpai di mana-mana, apalagi musim mudik ataupun arus balik liburan panjang dan perayaan-perayaan tertentu. Penumpang yang naik di atas gerbong kereta, pada dasarnya mereka membutuhkan sekali untuk segera sampai ke tujuan jadi mau tidak mau mereka harus naik ke atas gerbong karena terpaksa sebab fasilitas yang tersedia sudah tidak memungkinkan untuk dinikmati dengan nyaman. Walaupun seperti itu, ternyata banyak juga penumpang yang masih merasa ‘enjoi aja’ ketika naik di atas gerbong meski sebenarnya cukup membahayakan penumpang. Mereka yang enjoi merasa ada kenikmatan tersendiri yaitu untuk mengetes adrenalin pada dirinya, selain itu kalau naik ke atas gerbong meski gak bayarpun gak apa-apa sebab mana mungkin kondektur juga akan ikut naik ke atas gerbong untuk memriksa tiket.
Selain adanya penumpang yang naik di atas gerbong, ada juga keunikan lain yang bisa dilihat dan ditemui di dalam kereta api. Misalkan; banyaknya orang yang secara bergantian menawarkan barang dan jasa seperti banyak penjual nasi atupun camilan, pengamen, pembersih gerbong, dsb. Hal tersebutlah yang terkadang menjadikan tanpa terasa uang receh yang ada di kantong penumpang habis.
Tidak hanya seperti yang disebutkan di atas saja yang enjoi-enjoi saja, tapi juga ada yang bikin suasana panas dalam kereta. Logawa jurusan Jogjakarta Jember (7/3/08) pada gerbong tiga terjadi suatu kejadian perdebatan yang cukup sengit dan cukup menegangkan ketika seorang kondektur kereta mengecek ulang tiket penumpang (20.14WIB). hal ini berawal dari dua orang penumpang yang kebetulan perempuan asal jogjakarta yang terdapat pada gerbong tersebut ketahuan memanipulasi tiket dengan cara membeli tiket untuk turun di stasiun surabaya tapi masih tetap naik yang rencananya sampai ke jember. Waktu itu kondektor yang mendapati hal tersebut menarik uang 10.000 lagi ke penumpang tersebut untuk dibuatkan surat sebagai pengganti tiket sementara, akan tetapi penumpang tersebut justru marah-marah menyalahkan kondektur dan pelayanan kereta tersebut karena alasan mereka berdua, mereka udah bayar, sampai-sampai penumpang tersebut mengancam akan diberitahukan kepada wartawan-wartawan ”biar semua orang tau bahwa pelayanan kereta tersebut sangat jelek” ungkap salah seorang dari dua orang tersebut dengan nada tinggi dan tanpa merasa bersalah. Kemudian kondektur menyuruh kedua orang tersebut untuk menelfon stasiun kereta api jogjakarta untuk memastikan apakah kedua orang tersebut benar-benar telah membeli tiket untuk sampai ke jember. Akan tetapi kedua penumpang tersebut tidak melakukannya dan setelah itu mereka berdua disuruh keluar dulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada saat di stasiun probolinggo. Setelah itu baru ke dua orang penumpang tersebut membeli tiket lagi karena mereka sudah tidak dapat memberikan alasan lagi. Karena mereka berdua malu untuk kembali duduk di gerbong tiga tadi, kemudian mereka pindah ke gerbong lain.
”Padahal kondektur bermaksud baik dan untung saja kondektur tersebut sabar, yang saya khawatirkan tadi gimana seumpama kondektur tersebut marah dan memukul penumpang tadi karena omongan mereka yang menjelek-jelekkan kondektur tersebut. Siapa sih yang gak marah kalu dijelek-jelekkan di depan umum” ungkap salah seorang penumpang yang bernama rahwijo yang juga berusaha membantu menengahi ke dua penumpang tersebut dengan kondektur ketika berhenti di stasiun probolinggo. Fakta yang ada dan terjadi ini juga merupakan fenomena yang dapat di temui kapanpun di kereta. Itulah yang menjadikan kereta api Indonesia mempunyai keunikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar